“Aku telah membunuh seorang manusia yang paling aku
benci,
dan aku masih tidak berpuas hati,”
Perasaan ini sangat pedih.
Ia memberontak ingin bebas ingin terbang dan keluar dari
setiap kondisi,
vakum bumi.
Tetapi impi-impi ini tetap menjadi sebuah mimpi,
dan pembunuhan bersiri itu masih tetap dan terusan
begitu.
Aku telah layu,
dan terus melayu.
Seperti sejenak apa yang telah ku bentangkan semalam (di
dalam parlimen persatuan),
aku ingin undurkan diri.
Dari bernafas,
dari menyedut dan menghembus,
dari melihat mendengar dan merasa,
aku ingin undurkan diri –
dari dunia.
Tapi sehingga ke hari ini ianya tetap suatu kompilasi
yang padah,
yang tidak di endah.
Dan tidak mudah.
Tuhan ingin memberi ku peluang,
dan ku tak patut mensia-siakan nya,
lantas membuang.
Ini korupsi terlarang,
dan aku masih terus-terusan;
berang.
11 . 12 . 12 / RN / 9.44 pm
1 ulasan:
Aku lagi suka sajak-sajak kau berbanding cerpen. Aku tunggu kau punya koleksi sajak.
Catat Ulasan